Minggu, 28 Juli 2013

Seberapa berhargakah seorang ISTRI ?

Seorang dosen melakukan permainan kecil kepada mahasiswanya yang telah berkeluarga dan meminta satu orang maju ke depan.
Dosen :" tuliskan 10 nama yang dekat dengan anda "
Lalu mahasiswa tersebut menuliskan 10 nama, disana ada nama tetangga,orang tua,teman kerja,sahabat,anak dan juga ISTRI nya dan seterusnya.
Dosen: silahkan pilih 7 diantaranya yang sekiranya anda ingin hidup terus bersamanya
Mahasiswa tersebut menghapus 3 nama yang ditulisnya tadi.
Dosen: hapus 2 nama lagi, sehingga  tinggallah 5 nama di papan tersebut.
Dosen:"Hapus 2 nama lagi"
Maka tersisalah 3 nama,yaitu orang tua,anak,dan istrinya.
Suasana kelas lalu menjadi hening,mereka berfikir semua sudah selesai dan tak ada lagi yang harus dipilih.
Tiba-tiba Dosen berkata :"silahkan coret  satu nama lagi"
Mahasiswa itu kemudian mulai mengambil satu keputusan yang sangat sulit dan menghapus  nama orang tuanya secara perlahan.
Belum selesai keterkejutan mahasiswa dalam ruang kelas
Dosen kembali mengatakan :"silahkann hapus 1 nama lagi"
Mahasiswa menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur dan lambat laun mulai menghapus nama anaknya dan mahasiswa itupun menangis.
Setelah suasana tenang,dosen mulai bertanya :"kenapa kau tidak memilih orang tua mu yang telah melahirkan dan membesarkanmu,tidak juga memilih anak yang merupakan darah dagingmu sendiri,sedangkan istri dapat kau cari lagi.
Semua orang di dalam kelas tersebut terpana menunggujawaban dari mahasiswa tersebut. Lalu sang mahasiswa menjawab :"seiring waktu berlalu orang tua saya akan pergi dan meninggalkan saya, sedangkan anak jika telah dewasa lalu menikah,setelah itu juga akan meninggalkan saya. Sedangkan yang benar-benar bisa menemani dalam hidup saya adalah iSTRI saya.  Orang tua dan anak bukanlah saya yang memilih, tapi TUHAN yang menganugerahkannya. Sedangkan Istri,sayalah yang memilih dari sekian banyak wanita yang ada di dunia ini.
Dari cerita di atas yang saya sadur dari tulisan teman di Path banyak pelajaran yang bisa di ambil buat saya pribadi. Dalam memilih pasangan harus lebih selektif dan melibatkan Tuhan dalam perkara memilih pasangan. Semoga kelak wanita yang menjadi pilihanku menjadi istri yang menemani seumur hidupku dan dari rahimnya melahirkan anak-anak soleh/soleha yang mampu jadi hafidz Al-Qur'an serta nantinya membangunkan sebuah bangunan indah di surga-MU.
Camba 20Ramadhan1434H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar