Selasa, 30 April 2013

Jodoh harus dikejar dan diperjuangkan

Saya mengingat lagi cerita dari Sitti. Beberapa minggu lalu,awalnya saya hanya iseng menanyakan kabar tentang dirinya dan tentang miss Dee serta keluarga kecilnya yang baru saja terjalin. Tapi entah mengapa pembicaraan tiba-tiba berbelok arah menjadi pertanyaan tentang awal perjumpaan dengan suaminya sekarang.

Awalnya Sitti masih enggan berbagi cerita. Namun karena saya bujuk dan  bilang kisahnya ingin saya angkat dalam tulisan di blog ini.Akhirnya dia mulai bercerita, sebelum bercerita dia menyodorkan pertanyaan ke aku, ceritanya mulai dari mana nih ?tanya Sitti

Mulai dari tahapan kamu mengenal pasanganmu yang sekarang,begitu jawabku. Mulailah dia bercerita,Usahaku terus minta jodoh git. Kemudian aku menimpalinya dengan pertanyaan contoh kalimat doanya donk. Sitti kemudian mengatakan doanya penuh kegalauan, antara menerima yang mengajukan yang sekarang telah menjadi suaminya atau tetap menunggu pria yang di cintai tapi belum ada kepastian buat berkomitmen dihadapan Tuhan dan penghulu. Kemudian, yang maju sudah jelas mau serius.

Tapi, satu hal yang luar biasa dan saya salut,dia belum tahu dengan keluarga pasangannya yang sekarang sedangkan dengan pria sebelumnya dia sudah sangat dekat dengan ibu dan keluarganya.Hmm,,saya sangat paham dengan apa yang sitti rasakan karena pernah berada diposisi itu,lohh ko' malah curcol. Sudah jelas ketika  akan memutuskan untuk menikah, kita tidak hanya menikah dengan pasangan kita saja tapi dengan keluarga besar kedua pasangan. Dan ini yang membuat Sitti berat untuk mundur dengan pria yang di cintainya.

Untuk memantapkan pilihannya maka dia terus berdoa, tapi belum ada hasilnya. Kemudian,setelah merenung dan berpikir panjang dia memutuskan untuk tidak hanya sekedar menunggu tapi harus ada usaha yang nyata selain berdoa. Karena berdoa tanpa usaha tidak akan mendapatkan hasil begitu pula sebaliknya. Akhirnya, dia mencoba kembali menjalin komunikasi dan ketemuan dengan pria yang dicintainya dengan menyimpan rapat-rapat segala perasaan gengsi dalam lemari demi memutuskan sesuatu yang super penting.

Sepanjang bercerita dia sempat berhenti sejenak dan mengatakan "usahaku kurang berwibawa toh ?as a girl...tapi satu hal yang dia pikirkan,sitti tidak ingin menyesal di kemudian hari karena tidak mencoba berusaha dan tidak ingin terus hidup dalam lingkar keraguan.

Dari cerita Sitti,saya sebagai lelaki sangat salut dengan perjuangannya sebagai perempuan untuk mendapatkan jodohnya karena sudah seharusnya jodoh harus di kejar tidak hanya sekedar ditunggu. Bukan lagi jaman wanita cuman menunggu datang pria melamar ke rumah. Pada hakikatnya semua usaha yang telah dilakukan akan ada hasilnya pada waktu dan tempat yang tepat. Buat Sitti congratulation,telah melewati fase mencari jodoh dengan kisah yang penuh drama dan selamat menanti calon buah hatinya..

Kemakmuran Residence......

1 komentar: