Senin, 08 April 2013

Mulutmu Harimau mu, Jendral

Akhir-akhir ini di media elektronik maupun cetak banyak memberitakan tentang peristiwa kekerasan yang di sertai dengan penggunaan senjata api.

Kini begitu mudahnya nyawa seorang manusia lenyap dengan satu tarikan pelatuk senjata api. Yang sangat mencengangkan lagi baru-baru ini tepatnya pada hari sabtu,6 April 2013 seorang kepala RS.Bhayangkara Makkassar di berondong tembakan oleh bawahannya Briptu IT . Menurut sumber berita yang saya baca mungkin bisa di bilang sepele oleh sebagian orang tapi menurut saya hal ini tidak bisa di sepelekan.

Ceritanya, pada Kamis 4 April, putra bungsu Briptu IT yang masih berusia 4 tahun, jatuh di lubang galian fondasi Rumah Sakit Bhayangkara. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 19:00 WITA itu, membuat pelaku menutup lubang itu di jalan akses rumah dinas polisi yang ia tempati.  
Besoknya, atau Jumat, 5 April, pukul 09.00 WITA, Briptu IT mendatangi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara. "Bagaimana ini Komandan, galian di depan rumah saya. Nanti anak saya main-main lalu jatuh lagi?" 
Entah bercanda atau serius, Kombes Purwadi menjawab, "Kalau anakmu jatuh kamu kubur saja di galian. Terus kalau kamu jatuh juga kamu kubur dirimu bersama anakmu di situ... sekalian".
Tak berkomentar, Briptu IT langsung Pulang. Pada Sabtu, 6 April, sekitar pukul 08.00 WITA, IT kembali ke ruangan komite medik. Namun Kepala Rumah Sakit sedang tidak berada ditempat. IT kemudian pulang lagi.
Lalu pada pukul 15.15 WITA, saat Kepala Rumah Sakit Bhayangkara sedang menggelar rapat, Briptu IT datang lagi. Tak lama berselang, terdengar suara letusan pistol satu kali dan membuat pintu kaca pecah. Rupanya pelaku menembak Kombes Purwadi di situ. Setelah itu, pelaku masuk ruangan dan mengeluarkan tembakan selanjutnya dengan sasaran Kepala Rumah Sakit.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara tumbang dengan tiga peluru bersarang di tubuhnya, yakni di bagian bahu, paha atas dan paha bawah. Sedangkan Briptu IT langsung pulang ke rumahnya lalu menyerahkan diri ke Mapolrestabes Makassar.  

Sekitar pukul 16:00 WITA, Kepala Rumah Sakit dilarikan ke Unit Gawat Darurat RS Wahidin Sudiro Husodo. Setelah mendapatkan penanganan awal, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara  kemudian dirujuk ke RS Pelamonia pada pukul 23:00 Wita, Sabtu malam.

Dari peristiwa di atas dapat kiranya kita mengambil pelajaran,agar berhati-hati dalam berbicara ataupun bercanda. Bisa jadi apa yang menurut kita hanya candaan.tapi menurut orang lain punya pandangan yang berbeda. Jadi waspadalah dengan mulutmu seperti kata pepatah mulutmu harimau mu,karena mulutmu dirimu jadi binasa..Waspadalah !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar